PENDAHULUAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang berlaku sekarang ini, memerlukan strategi baru terutama dalam
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak
didominasi oleh peran guru (teacher centered) diperbaharui dengan sistem
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam
implementasi KTSP guru harus mampu memilih dan menerapkan model, motode atau
setrategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi sehingga mampu
mengembangkan daya nalar siswa secara optimal.Dengan demikian dalam
pembelajaran guru tidak hanya terpaku dengan pembelajaran di dalam kelas,
melainkan guru harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan motode yang
variatif.
Disamping itu sesuai dengan
pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan), guru harus
mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya
sehari-hari. Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
Pakem yang memungkinkan bisa mengembangkan kreativiats, motivasi dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar
Sumber informasi adalah segala hal
yang dapat digunakan oleh seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang
baru,dan mempunyai ciri-ciri yaitu,(1) dapat dilihat, dibaca dan dipelajari,
(2) diteliti, dikaji dan dianalisis (3) dimanfaatkan dan dikembangkan didalam
kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, laboratorium, (4) ditransformasikan
kepada orang lain.
PEMBAHASAN
Kritik Terhadap sumber belajar
diindonesia
- Guru tidak menggunakan RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP adalah skenario pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Dalam dokumen tersebut tidak hanya berisi kompetensi apa yang akan dicapai tetapi juga memuat secara rinci berapa lama waktu tatap muka dilakukan. Bahkan dirinci pula berapa menit kegiatan awal untuk melaksanakan kegiatan rutin, apersepsi dan penjajagan untuk mengenal bekal awal siswa. Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti, dan rincian waktu untuk kegiatan akhir. Dalam RPP juga tercantum secara jelas alat bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang digunakan. Demikian pula di dalam RPP juga telah dicantumkan rencana kegiatan penilaian yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan balik keberhasilan guru dalam mengajar.Kenyataannya RPP tidak difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar tanpa bertpedoman pada RPP. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak terarah.
- Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa. Kenyataannya guru tidak membawa alat bantu mengajar sehingga yang dilakukan hanyalah ceramah-dan ceramah saja.
- Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Pengetahuan tentang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan pemahaman tentang kemampuan awal siswa. Dengan memahami kemampuan awal siswa ini guru dapat membantu siswa memperlancar proses pe,mbelajaran yang dilkukan dan memperkecil peluang kesulitan yang dihadapi siswa. Adakalanya satu materi tertentu memerlukan prasarat pengetahuan sebelumnya. Jika pengetahuan prasyarat ini belum dikuasi dan guru sudah melanjutkan pada materi berikutnya bisa dipastikan bahwa siswa akan kesultan mengikuti pelajaran. Hal ini bisa dideteksi melalui perilaku siswa. Siswa yang tidak dapat mengikuti materi yangs edang dibahas oleh guru cenderung berperilaku "menyimpang" seperti: melamun, menulis atau menggambar yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, berbicara sendiri atau kegiatan-kegiatan lain yang tidak terkait dengan isi pembelajaran.
- Penggunaan papan tulis yang kurang tepat. Pada umumnya guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur. Kecenderungan lainnya adalah penggunaan papan tulis yang kaacau. Siswa tidak tahu apa sebenarnya yang dibahas, dan untuk apa hal itu dibahas. Guru terlalu sibuk menulis dan membuat ilustrasi di papan tulis yang kadang-kadang sulit ditangkap siswa dan tidak disimpulkan.
- Tidak melaksanakan evaluasi. Dengan alasan kekurangan waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk mengetahui seberapa besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa mendeteksi siswa mana yang masih kesulitas dan pada bagian apa siswa merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna bagi guru dalam membantu siswa
Apabila 5 macam kelemahan guru ini
dapat diperbaiki, maka peoses pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan
muaranya nanti pada hasil belajar yang lebih baik serta didukung dengan sumber
belajar yang memadai. Perubahan pada kelima kelemahan tersebut tidak
memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran diri untuk memberikan yang
terbaik kepada siswa. Kepala sekolah dapat berperan dalam perbaikan proses
pembelajaran ini dengan cara lebih sering melaksanakan supervisi kunjungan
kelas.
How to win the lottery by playing online casino site
BalasHapusHow to win the lottery by playing luckyclub online casino site. For example, when you have all you want, then you want to place a bet of the